Yogyakarta, Indonesia – Menutup tahun 2013 ini, Royal Philips (NYSE: PHG, AEX: PHIA) setelah menyelenggarakan program “Kota Terang Hemat Energi bersama Philips LED” di Denpasar, Surabaya dan Palembang, Philips hadir untuk memberikan pencahayaan teknologi LED di dua ikon kota Daerah Istimewa Yogyakarta yakni Pagelaran Keraton dan Monumen Serangan Umum 1 Maret malam ini.
Dalam konferensi pers di area Alun-alun Utara kota ini, Ryan Tirta Yudhistira, Head of Marketing Lighting PT Philips Indonesia, mengatakan, “Sebagai perusahaan yang berusaha memberikan inovasi penuh makna, Philips bangga dapat bekerjasama dengan pemerintah DIY untuk memberikan pencahayaan paling inovatif LED dia dua ikon budaya dan sejarah. Kami berharap kontribusi ini dapat membuat masyarakat DIY semakin bangga terhadap nilai-nilai yang dimiliki."Riset Philips menunjukkan bahwa konsumsi listrik yang digunakan untuk pencahayaanmencapai 19% setiap tahunnya, dan menyebabkan 1,9 milyar ton emisi CO2di seluruh dunia. "Dengan menggunakan pencahayaan berbasis LED, pencahayaan yang diberikan tidak hanya menciptakan lebih dari 18 juta warna untuk pertunjukan pencahayaan,tetapi juga dapat membantu penghematan energi hingga 85 persen sekaligus tahan hingga 15 tahun," lanjut Ryan.
Philips menggunakan model Vaya Flood, EW Blast dan Vaya Linear untuk menyinari Pagelaran Kraton di Alun-alun Utara dan Monumen Serangan Umum 1 Maret yang terletak berdekatan dengan Benteng Vredeburg. Dengan pencahayaan LED tersebut,kemegahan Pagelaran Kraton dan keindahan detail patung Monumen Serangan Umum 1 Maret semakin menonjol. Data Enable Pro pada sistem pencahayaan memudahkan untuk pengaturan yang dapat dilakukan dalam semua kondisi cuaca, dapat diprogram sepenuhnya sesuai dengan pertunjukan cahaya yang diinginkan,Kehadiran Philips di Yogyakarta sudah cukup lama, dimana bersama dengan pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, pencahayaan dari Philips telah menerangi Gedung Agung, Tugu Yogyakarta, Air Mancur Adipura, dan Stadion Bantul. Selain itu, pencahayaan Philips LED juga telah diaplikasikan pada Pesantren Al-Munawwir dan hotel Eastparc Rangkaian Program “Kota Terang Hemat Energi bersama Philips LED” di Yogyakarta dimulai dari tanggal 28 Oktober dimulai dengan dibukanya Philips Home Lighting Store di Semarang; pengadaan acara LED Workshop @ Campus di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Indonesia dan Universitas Atmajaya Yogyakarta; bersama dengan pemangku kepentingan, Philips juga mengadakan ‘Liveable Cities’ Roundtable untuk membahas mengenai arti kota nyaman huni; LED Talk Show @ Mall di Pendopo Gathrie, Royal Ambarukmo Plaza Hotel; dan sebagai puncaknya di tanggal 2 November, sejumlah program diselenggarakan di area Alun-alun Utara Yogyakarta berupa Terowongan LED, Pameran LED, “Touch the LED Light Competition”, Bazaar Komunitas, prosesi penyalaan pencahayaan Pagelaran Keraton dan Patung Serangan Umum 1 Maret, dan konser musik Kota Terang yang menghadirkan Sheila On 7, Princess, Bunga Citra Lestari dan Ari Lasso.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Facebook Philips Berbagi Terang dan ikuti akun Twitter kami di @Philips_ID untuk mendapatkan info terkini mengenai Philips.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Facebook Philips Berbagi Terang dan ikuti akun Twitter kami di @Philips_ID untuk mendapatkan info terkini mengenai Philips.Riset Philips menunjukkan bahwa konsumsi listrik yang digunakan untuk pencahayaanmencapai 19% setiap tahunnya, dan menyebabkan 1,9 milyar ton emisi CO2di seluruh dunia. "Dengan menggunakan pencahayaan berbasis LED, pencahayaan yang diberikan tidak hanya menciptakan lebih dari 18 juta warna untuk pertunjukan pencahayaan, |
tetapi juga dapat membantu penghematan energi hingga 85 persen sekaligus tahan hingga 15 tahun," lanjut Ryan.
Philips menggunakan model Vaya Flood, EW Blast dan Vaya Linear untuk menyinari Pagelaran Kraton di Alun-alun Utara dan Monumen Serangan Umum 1 Maret yang terletak berdekatan dengan Benteng Vredeburg. Dengan pencahayaan LED tersebut,kemegahan Pagelaran Kraton dan keindahan detail patung Monumen Serangan Umum 1 Maret semakin menonjol. Data Enable Pro pada sistem pencahayaan memudahkan untuk pengaturan yang dapat dilakukan dalam semua kondisi cuaca, dapat diprogram sepenuhnya sesuai dengan pertunjukan cahaya yang diinginkan,
Riset Philips menunjukkan bahwa konsumsi listrik yang digunakan untuk pencahayaanmencapai 19% setiap tahunnya, dan menyebabkan 1,9 milyar ton emisi CO2di seluruh dunia. "Dengan menggunakan pencahayaan berbasis LED, pencahayaan yang diberikan tidak hanya menciptakan lebih dari 18 juta warna untuk pertunjukan pencahayaan, |
tetapi juga dapat membantu penghematan energi hingga 85 persen sekaligus tahan hingga 15 tahun," lanjut Ryan.
Philips menggunakan model Vaya Flood, EW Blast dan Vaya Linear untuk menyinari Pagelaran Kraton di Alun-alun Utara dan Monumen Serangan Umum 1 Maret yang terletak berdekatan dengan Benteng Vredeburg. Dengan pencahayaan LED tersebut,kemegahan Pagelaran Kraton dan keindahan detail patung Monumen Serangan Umum 1 Maret semakin menonjol. Data Enable Pro pada sistem pencahayaan memudahkan untuk pengaturan yang dapat dilakukan dalam semua kondisi cuaca, dapat diprogram sepenuhnya sesuai dengan pertunjukan cahaya yang diinginkan,
Riset Philips menunjukkan bahwa konsumsi listrik yang digunakan untuk pencahayaanmencapai 19% setiap tahunnya, dan menyebabkan 1,9 milyar ton emisi CO2di seluruh dunia. "Dengan menggunakan pencahayaan berbasis LED, pencahayaan yang diberikan tidak hanya menciptakan lebih dari 18 juta warna untuk pertunjukan pencahayaan, |
tetapi juga dapat membantu penghematan energi hingga 85 persen sekaligus tahan hingga 15 tahun," lanjut Ryan.
Philips menggunakan model Vaya Flood, EW Blast dan Vaya Linear untuk menyinari Pagelaran Kraton di Alun-alun Utara dan Monumen Serangan Umum 1 Maret yang terletak berdekatan dengan Benteng Vredeburg. Dengan pencahayaan LED tersebut,kemegahan Pagelaran Kraton dan keindahan detail patung Monumen Serangan Umum 1 Maret semakin menonjol. Data Enable Pro pada sistem pencahayaan memudahkan untuk pengaturan yang dapat dilakukan dalam semua kondisi cuaca, dapat diprogram sepenuhnya sesuai dengan pertunjukan cahaya yang diinginkan,
Riset Philips menunjukkan bahwa konsumsi listrik yang digunakan untuk pencahayaanmencapai 19% setiap tahunnya, dan menyebabkan 1,9 milyar ton emisi CO2di seluruh dunia. "Dengan menggunakan pencahayaan berbasis LED, pencahayaan yang diberikan tidak hanya menciptakan lebih dari 18 juta warna untuk pertunjukan pencahayaan, |
tetapi juga dapat membantu penghematan energi hingga 85 persen sekaligus tahan hingga 15 tahun," lanjut Ryan.
Philips menggunakan model Vaya Flood, EW Blast dan Vaya Linear untuk menyinari Pagelaran Kraton di Alun-alun Utara dan Monumen Serangan Umum 1 Maret yang terletak berdekatan dengan Benteng Vredeburg. Dengan pencahayaan LED tersebut,kemegahan Pagelaran Kraton dan keindahan detail patung Monumen Serangan Umum 1 Maret semakin menonjol. Data Enable Pro pada sistem pencahayaan memudahkan untuk pengaturan yang dapat dilakukan dalam semua kondisi cuaca, dapat diprogram sepenuhnya sesuai dengan pertunjukan cahaya yang diinginkan,
Chandra Hadisumarto
Account Manager, Prisma Public Relations
Tel. +62 21 830 3322
E-mail: chandra@prismapr.co.id
Royal Philips (NYSE: PHG, AEX: PHIA) adalah perusahaan di bidang kesehatan dan kesejahteraan yang memfokuskan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat melalui inovasi di bidang Kesehatan, Gaya Hidup Konsumen dan Pencahayaan. Berkantor pusat di Belanda, pada tahun 2012 Philips membukukan penjualan sebesar EUR 24,8 miliar dan mempekerjakan sekitar 114.000 karyawan dengan penjualan dan pelayanan di lebih dari 100 negara. Perusahaan ini adalah pemimpin dalam perawatan jantung, perawatan akut dan perawatan kesehatan di rumah, solusi pencahayaan dengan penggunaan energi yang efisien dan aplikasi pencahayaan yang baru, juga alat cukur dan perawatan pria serta kesehatan mulut. Berita mengenai Philips dapat dilihat di www.philips.com/newscenter.