Makassar, Indonesia – Perusahaan dengan pengalaman lebih dari 120 tahun dalam mengantarkan inovasi bermakna untuk meningkatkan kehidupan masyarakat, Philips Indonesia hari ini mengumumkan pemberian 100 set Philips Solar Indoor Lighting ke sembilan desa di Sulawesi Selatan, sebagai bagian dari program “Kampung Terang Hemat Energi”. Pencahayaan ini didistribusikan kepada desa Romang Tangaya, Sawaru, Benteng, Bonto Manurung, Bonto Sumba, Erelembang, Wage, Belawa, dan Inalipue. Selain Romang Tangaya di Makassar, seluruh desa lainnya berlokasi sekitar tiga hingga empat jam berkendara dari ibukota Sulawesi ini.
Sama dengan banyak wilayah lainnya di Indonesia, persentase rumah dan usaha yang dapat mengakses listrik di Sulawesi Selatan masih cukup rendah, sekitar 41-60%[1]. Meskipun infrastruktur listrik telah masuk ke sebagian besar pedesaan, akses listrik masih dianggap sebagai barang mewah oleh banyak keluarga berpenghasilan rendah yang, mau tidak mau, terpaksa belum dapat menikmati listrik.
“Pencahayaan Philips LED energi surya membuat penduduk di daerah rural dan terpencil dapat melakukan rangkaian aktivitas sehari-hari yang tadinya terbatas pada siang hari saja, namun kini bisa mereka lakukan bahkan setelah matahari tenggelam. Ini dapat mengubah cara hidup dan keseharian mereka,” kata Chandra Vaidyanathan, Senior Vice President dan Country Manager Philips Lighting Indonesia. “Program ‘Kampung Terang Hemat Energi’ Philips Indonesia adalah bukti nyata komitmen kami untuk membawa pencahayaan hemat energi, bukan hanya kepada orang-orang di daerah perkotaan, namun juga pada komunitas terpencil.”
Kampung Terang Hemat Energi merupakan implementasi ide pemenang “Inovasi yang Bermakna Bagi Anda,” yang diluncurkan untuk mencari gagasan-gagasan akan bagaimana mengaplikasikan teknologi untuk meningkatkan kehidupan masyarakat. Lebih dari sekedar proyek donasi untuk memberikan lampu hemat energi, Kampung Terang Hemat Energi mengantarkan pencahayaan LED yang berkelanjutan, menggunakan energi surya, dan hemat energi yang mendorong pedesaan untuk mengumpulkan energi matahari demi mendapatkan
Pencahayaan yang tahan lama.
Bekerja sama dengan pemerintah kota Makassar dan Kopernik, sebuah LSM lokal yang berfokus pada teknologi untuk memberdayakan penduduk di pedesaan terpencil, Philips memasang 100 set Solar Indoor Lighting di tempat-tempat umum, termasuk masjid, klinik kesehatan, sekolah, dan balai desa di sembilan desa. Setiap Philips Indoor Lighting memiliki panel surya dan tiga bohlam LED. Philips juga memberikan empat lampu PJU energi surya, serta 52 set Solar Home System untuk pedesaan yang sangat membutuhkan akses terhadap pencahayaan.
Pada bulan Januari, Royal Philips (NYSE: PHG, AEX: PHIA) menyampaikan itikadnya untuk membantu mengakhiri kemiskinan dan mencegah jutaan kematian yang disebabkan oleh keterbatasan akses terhadap pencahayaan, sebagai bagian dari komitmennya terhadap Tahun Cahaya Internasional UNESCO.
“Komitmen perusahaan global kami dimulai dari pedesaan kecil di sini, di Indonesia,” lanjut Chandra. “Di Philips, kami menghargai kemitraan jangka panjang dengan individual, organisasi, dan pemerintah kota untuk mengantarkan inovasi pencahayaan kami yang mengubah kehidupan bagi mereka yang sangat membutuhkannya. Kami ingin membuat perubahan yang nyata bagi konsumen kami, dari perkotaan hingga pedesaan.”
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Philips Lighting Indonesia dan program kami, kunjungi www.philips.co.id, like kami di Facebook www.facebook.com/PhilipsLightingIndonesia, atau follow kami di Twitter @Philips_ID. Pertanyaan mengenai Philips Lighting Services dapat dikirim kepada info-prof@signify.com. Tel: +62 21 2965 1333. Fax: +62 21 794 0050.
[1] Sumber: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, http://www.esdm.go.id/berita/39-listrik/2719-rasio-elektrifikasi-14-provinsi-diatas-60.html